KEJADIAN ALAM SEMESTA MENURUT ISLAM

        Berbicara mengenai kejadian alam semesta menurut Islam, berarti sama halnya dengan membicarakan konsep kitab suci (Al-Quran) mengenai alam semesta.

        Al-Quran menyebutkan mengenai kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya, tentang penciptaan makhluk hidup dan berbagai aspek pengetahuan lainnya. Meskipun demikian, kitab suci itu bukanlah buku pelajaran kosmologi atau sains pada umumnya. Sebab ia hanya menyatakan bagian-bagian yang penting saja dari ilmu dimaksud dan masih harus dicari kelengkapannya agar dapat dipahami secara utuh.

        Menggali konsep-konsep kosmologis yang ada dalam Al-Quran sebenarnya merupakan suatu pekerjaan yang tiada habis-habisnya. Betapa tidak?, hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui makna hakiki ayat-ayat di dalam kitab suci itu. manusia hanya dapat mencoba memahaminya sesuai dengan kemampuannya yang sangat terbatas. Berikut ini diuraikan konsep Islam mengenai kejadian alam semesta sesuai dengan keterbatasan kemampuan tadi.

        Ayat-ayat Al-Quran yang mengandung konsep-konsep kosmologis antara lain adalah sebagai berikut : (catatan: tafsir terhadap masing-masing ayat diambil dari Achmad Baiquni dalam bukunya Al-Quran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).

“Dan tidakkah orang-orang yang kafir itu mengetahui bahwa ruang waktu dan energi materi itu dulu sesuatu yang padu (pada singularitas), kemudian Kami pisahkan keduanya itu” (Al-Anbiya : 30).

“Dan ruang waktu itu Kami bangun dengan kekuatan (ketika dentuman besar dan inflasi melandanya sehingga beberapa dari dimensinya menjadi terbentang) dan sesungguhnya Kamilah yang meluaskannya (sebagai kosmos yang berekspansi).” (Adz Dzariyat : 47).

“Dalam pada itu Dia mengarah pada penciptaan ruang waktu, dan ia penuh “embunan” (dari materialisasi energi), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada materi: Datanglah kalian mematuhi (peraturanKu) dengan suka atau terpaksa; keduanya menjawab: Kami datang dengan kepatuhan.” (Fushshilat : 11).

“Maka Dia menjadikannya tujuh ruang waktu (alam semesta) dalam dua hari, dan Dia mewahyukan kepada tiap alam itu peraturan (Hukum alam-Nya) masing-masing dan Kami hiasi ruang waktu (alam) dunia dengan pelita-pelita, dan Kami memeliharanya; demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Fushshilat : 12).

“Allahlah yang menciptakan tujuh ruang waktu (alam semesta), dan materinya seperti itu pula”. (At-Thalaq : 12).

“Allahlah yang menciptakan ruang waktu dan materi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, dan pada saat itu menegakkan pemerintahanNya (yang seluruh perangkat peraturannya ditaati oleh segenap makhluk-Nya dengan suka hati;” (As-Sajdah : 4).

“Dan Dialah yang telah menciptakan ruang waktu dan materi dalam enam hari, sedang pemerintahanNya telah tegak pada fase Zat alir (yaitu sop kosmos) untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya;” (Hud : 7).

“Sesungguhnya Allah menahan ruang waktu (alam semesta) dan materi di dalamnya agar jangan lenyap (sebagai jagad raya yang terbuka), dan sungguh jika keduanya akan lenyap tiada siapa pun yang dapat menahan keduanya selain Allah; sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun.” (Fathir : 14).

“Pada hari kami gulung ruang waktu (alam semesta) laksana menggulung lembaran tulis; sebagaimana Kami telah mulai awal penciptaan, begitulah kami akan mengembalikannya; itulah janji yang akan Kami tepati; Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya”. (Al-Anbiya : 104).

No comments:

Post a Comment